Cara Memulai Usaha Angkringan - Ala Teman SD Saya

Cara memulai usaha angkringan dan mengetahui modal investasi awalnya

masnasih.com - Di artikel ini saya akan berbagi cara memulai usaha angkringan versi teman saya. Jadi tadi saya sempat di suruh beli wedang jahe sama mbak. Tapi ternyata langganan saya tutup akhirnya saya mencari penjual lainnya.

Cara Memulai Usaha Angkringan - Ala Teman SD Saya

Cerita Tentang Teman Saya Yang Memulai Usaha Angkringan

Dengan mengendarai motor lumayan kenceng alhasil ada angkringan yang kelewat. Dan karena satu jalur nggak bisa balik lurus aja cari angkringan yang pernah saya kunjungi juga.

Dengan penuh waspada, saya berjalan pelan dan menemukan tempat angkringan baru sebelum sampai di tempat saya pernah beli. Dan ternyata yang jualan itu teman SD dulu. Ah.. rasanya lega banget lihat teman saya yang membuka usaha Angkringan.

Dan apakah Anda tahu? Teman saya yang satu ini adalah teman yang dulunya tergolong nakal, alias suka menangnya sendiri, nggak mau ngalah. Tapi kalo sama saya dia bisa santai karena saya dianggap lebih pintar darinya, setiap ulangan harian pasti minta dikasih jawaban karena kebetulan tempat duduk saya ada di belakangnya.

Yah itu momen-momen yang sangat mengesankan. Saya tak akan pernah menduga kalau teman saya ini mau membuka usaha lesehan angkringan. Bagi saya ini adalah keajaiban, sangat keren dan sangat menghibur saya.

Dari pagi tadi pikiran saya susah untuk bikin artikel dan setelah ketemu teman saya yang buka angkringan ini langsung plong pikirannya, dan mood menulispun langsung tumbuh begitu saja. Saya benar-benar takjub dengan mental wirausahanya. Walaupun sikapnya yang dulu masih tetap melekat pada dirinya.

Waktu saya ke angkringan ia masih sibuk dengan gadgetnya, entah karena melihat saya sebelumnya atau memang sedang sibuk beneran. Saya tersenyum dan dia terkesan sok nggak kenal ya mungkin grogi atau gimana kurang paham hehe..

"Priye Bro?" Ia bertanya. Saya pun menjawab,"Wedang jahe siji," "Susu jahe?" Ia memotong. Saya memperjelas,"Wedang Jahe tok siji karo susu jahe siji." Ia mengulang memperjelas,"loro berarti?" Aku menjawab,"Iyo." Dia memperjelas lagi,"Jahe karo jahe susu?" Aku,"Bener."

Mengamati Cara Teman Saya Melayani Konsumen

Ia langsung cekatan membuatkan pesanan saya tanpa ada satu katapun yang keluar dari mulutnya. Entah apa yang ia pikirkan dan entah apa yang sedang dirasakan. Saya hanya berpikiran apakah dia tidak ingat saya? Saya juga diam karena dia diam.

Di antara diam saya terdapat perasaan yang senang melihat teman saya jualan angkringan. Mungkin bagi sebagian orang akan menganggap angkringan adalah usaha yang kurang diminati, itu pikiran anak-anak ataupun masa kecil dulu.

Tetapi sekarang saya sudah bukan anak kecil lagi, tapi mahasiswa ekonomi. Melihat hal demikian sangat senang dan menganggap hal ini adalah hal yang luar biasa. Sebuah pencapaian yang luar biasa. Sebuah prestasi tersendiri dilihat dari kacamata seorang ekonom.

Saya senang bukan karena merendahkan, justru saya salut dengan keberaniannya memulai usaha. Dia berani memulai usaha angkringan, berarti dia adalah calon orang yang sukses. Semua orang yang berani memulai usaha dialah yang berhak mendapatkan kesuksesan, hanya saja dalam menjalankan usaha tidak hanya sebatas mengharapkan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja, akan tetapi juga harus memikirkan masa depan.

Masa depan usaha tidak hanya sebatas mencari keuntungan dan menghabiskan, tetapi bagaimana cara mengembangkan usaha agar semakin maju dan tak terkalahkan oleh berbagai macam rintangan. Hari ini adalah karyawan, maka esok harus menjadi pimpinan. Hari ini menjalankan usaha sendiri, hari esok harus mempunyai karyawan dst.

Tanpa merencanakan semua itu tentunya seorang karyawan akan tetap jadi karyawan. Tanpa merencanakan masa depan kita tahu bahwa semakin tua semakin berkurang tenaga seseorang. Maka ketika tidak merencanakan masa depan, sama dengan merencanakan kemiskinan di masa mendatang. Maka sangat penting perencanaan yang matang untuk mendapatkan kebahagian di masa yang aka datang.

Saya terus memandangi teman saya yang sedang asyik dengan kegiatannya, jika dilihat sepertinya ia udah lihai dalam melayani konsumennya, namun ketika saya menuliskan tulisan ini sepertinya saya melihat bahasa tubuh yang kurang nyaman saat saya membeli disana, entah karena malu atau kurang terbiasa berhadapan dengan teman lama masa lalunya.

Perencanaan Usaha yang Sudah Bagus Tapi Belum Terlalu Matang

Setelah selesai membuatkan wedang jahe dan susu jahe ia berbalik ke arahku yang kebetulan ada di belakangnya, jadi saya sedari tadi duduk di samping belakangnya. Saya bisa melihat gerak-geriknya, sedangkan ia tidak bisa melihat saya hehe..

Saya menyodorkan uang 50 ribuan, ia bilang "Wah durung ono susuke," sambil membuka laci yang memang hanya terlihat uang lima ribuan dan sepuluh ribuan dan beberapa lembar uang dua ribu, "serius ke?" Saya bertanya dengan senyuman,singkat cerita ia mengatakan "Iyo temenan. Aku nembe bukak asale," aku,"oalah," dengan nada bercanda dan tersenyum.

Saya terdiam untuk beberapa saat karena ada orang pasutri dan anaknya berhenti disitu, saya berpikir mungkin ada nih uang ribuan dari konsumen yang baru datang, tapi saya mikir juga, tentunya akan lama paling tidak nunggu 5 menitan.

Mulai mendapatkan pelajaran

Dipikiran saya cuma 2, ke indomart atau beli jahe susu di angkringan sebelah. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli jahe susu diangkringan sebelah. Saya mendapatkan kembalian dari situ dan membayar 10 ribu untuk jahe dan jahe susu sambil mengatakan,"Koplak ora jaremu, aku tuku jahe susu neng sebelah wkwk," saya tertawa.

Teman saya ngerasa nggak enak sendiri dan mengatakan,"walah yo kakehan a sampean." Dengan muka serius. "Ah, rapopo neng omah ono wong akeh." Jawab saya santai. "Yo wes. Kesuwun ke." Sambil menyodorkan uang seribu ke saya. Saya pun menerima dan pamit,"Yo wes ndisik yo?" Ia menjawab "Iyo" dan saya langsung naik motor, brummm pulang.

***

Cara Teman Saya Memulai Usaha Angkringan

Jadi ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi disini.

Pertama, dalam memulai usaha angkringan, teman saya belum melakukan perencanaan dengan baik karena ia tidak menyediakan uang kembalian untuk konsumen pertamanya. Ini seharusnya diperhatikan.

Jadi semua modal dialokasikan ke makanan dan minuman tanpa memberi sisa untuk uang kembalian konsumen pertama.

Kedua, keberanian untuk memulai usaha membuka warung angkringan. Tanpa malu tanpa jaim (jaga image), teman saya membuka usaha angkringan. Jadi dalam hal usaha itu ia tidak malu untuk memulainya padahal dulunya orang yang tergolong jaim terhadap hal semacam itu.

Ketiga, pede walaupun minder. Memang dalam memulai usaha harus mempunyai kepedean yang hakiki hehe.. hilangkan rasa minder karena orang dewasa terlebih lagi berpendidikan pasti tau dan justru menghargai orang yang mau memulai usaha. Orang-orang justru memberi dua jempol untuk orang yang memulai usaha, bahkan dengan senang hati akan menjadi pelanggannya (karena kenal dan lebih nyaman).

***

Modal Investasi untuk Memulai Usaha Angkringan

Setelah mengetahui cara teman saya memulai usaha sekarang mari kita berpikir logika dan sedikit menganalisa tentang berapa modal usaha angkringan dan berapa apa saja peralatan dan perlengkapan serta bahan baku yang dibutuhkan untuk memulai usaha angkringan.

Yuk cek it.

Angkringan adalah salah satu usaha kuliner. Cara memulai usaha kuliner angkringan ini tergolong mudah dan murah. Modal yang dibutuhkan tidak lebih dari 10 juta. Bisa jadi hanya butuh 5 juta saja sebagai modal investasi awal.

Hemat saya, modal grobak 2 juta, peralatan, perlengkapan 1.5 juta dan untuk makanan minuman katakanlah 1juta. Jadi cuma lima juta. Sewa tempat 500rb perbulan (kalo harus menyewa).

Nah. Sangat murah sekali kan?

Oke sekarang saya kasih data yang lebih relevan yang saya lansir dari waralabakan.com

Ini adalah investasi awal usaha angkringan

1. Gerobak + Tikar + Kursi + Meja + Terpal 2 juta

2. Gelas 2 lusin 40k

2. Sendok 2 lusin 30k

3. Teko plastik (ukuran besar) 2 pcs 20k

4. Termos Es Rp 40k

5. Garpu 6 pcs Rp 10k

6. Nampan 4 buah Rp 18k

7. Tempat sendok Rp 5k

8. Tempat nasi Rp 20k

9. Ember (ukuran sedang) 2 buah Rp 20k

10. Tempat sampah (berbahan plastik) 3 buah Rp 15k

Total biaya investasi usaha Rp 2.218.000

Untuk biaya operasional per-hari

1. Gas LPG 3 kg Rp 22k : 3 = Rp 7.400

2. Arang Rp. 25k : 5 hari = Rp 5k

3. Susu 3 kaleng = Rp 26k

4. Gula 2 kg = Rp 23k

5. Kopi 1 kg = Rp 15k

6. Jahe 1,5 kg = Rp 12k

7. Es batu = Rp 3k

8. Jeruk 1,5 kg = Rp 5k

9. Teh 5 bungkus = Rp 8k

10. Cabe merah keriting campur= Rp 8k

11. Bawang merah ¼ kg = Rp 6k

12. Bawang putih ¼ kg = Rp 4k

13. Beras 3 kg = Rp 27k

14. Tomat = Rp 4k

15. Kunyit = Rp 2k

16. Ketumbar = Rp 3k

17. Kemiri = Rp 3k

18. Kecap 7 pcs = Rp 3k

19. Leher ayam 1 kg = Rp 14k

20. Ikan teri 1,5 kg = Rp 6k

21. Sayap ayam 1 kg = Rp 14k

22. Telor Puyuh 1,5 kg = Rp 13k

23. Jeroan Ayam = Rp 9k

24. Telor 1,5 kg = Rp 9k

25. Gula merah = Rp 5k

26. Tempe = Rp 17k

27. Tahu = Rp 11k

28. Tape = Rp 5k

29. Terigu 1 kg = Rp 8k

30. Tepung Beras 1,5 kg = Rp 6k

Total Biaya Modal Kerja Rp 281.400 per hari. Maka biaya per bulan Rp 281.400 x 30 hari = Rp 8.442.000

Ternyata lebih sedikit dari pada perkiraan saya ya. hehe..

Ya mungkin itu artikel tentang cara memulai usaha angkringan - ala teman sd saya yang bisa saya sampaikan. Semoga cerita ini bisa mejadi inspirasi untuk Anda yang mau memulai usaha warung angkringan.

Coming soon :

1. cara memulai usaha pakaian

2. cara memulai usaha tanpa modal

3. cara memulai usaha dengan modal kecil.

4. cara memulai usaha baru bagi seorang wirausaha

5. jelaskan secara ringkas bagaimana cara memulai usaha bisnis

6. cara memulai usaha online

7.cara membuka usaha sendiri di rumah

Komentar

Postingan Populer