Suara Alam yang Menyayat Perasaan
masnasih.com - Dalam keheningan malam, dalam keramaian lalu lalang orang, ada suara yang menenangkan, menyayat hati yang telah lama gersang tak berperasaan. Suara alam yang seirama kompak penuh dengan kemantapan yang tak pernah kita saksikan di sekumpulan orang yang berdzikir bersama.
Alam yang ramai karena aktivitas manusia tak membuat ia berhenti melantunkan kalimat indah nan penuh kekhusukan. Dibarengi dengan suara penghuni langit yang makin membuat merinding uluh hati. Mereka seakan-akan khawatir akan dunia yang sudah tua, namun penghuninya lupa.
Sajak-sajak kata yang biasa kita ucapkan, begitu berbeda dan sangat cantik ritme melodinya; manusia yang mendengarkannya akan terenyuh hatinya mendengar begitu merdunya suara seirama nan syahdu itu. Energi pancarannya mampu menerangi hati yang petang menjadi bersinar menenangkan. Sajak satu kata namun menentramkan jiwa menusuk raga, masuk dalam relung hati yang paling dalam.
Alam yang selalu menyebut nama Tuhannya. Membuat iri setiap manusia yang mendengarnya, membuat nafsu malu untuk menampakkan dirinya. Hanya gemuruh rindu yang menderu dan air mata hati yang tak tertahankan.
Alam yang ramai karena aktivitas manusia tak membuat ia berhenti melantunkan kalimat indah nan penuh kekhusukan. Dibarengi dengan suara penghuni langit yang makin membuat merinding uluh hati. Mereka seakan-akan khawatir akan dunia yang sudah tua, namun penghuninya lupa.
Sajak-sajak kata yang biasa kita ucapkan, begitu berbeda dan sangat cantik ritme melodinya; manusia yang mendengarkannya akan terenyuh hatinya mendengar begitu merdunya suara seirama nan syahdu itu. Energi pancarannya mampu menerangi hati yang petang menjadi bersinar menenangkan. Sajak satu kata namun menentramkan jiwa menusuk raga, masuk dalam relung hati yang paling dalam.
Alam yang selalu menyebut nama Tuhannya. Membuat iri setiap manusia yang mendengarnya, membuat nafsu malu untuk menampakkan dirinya. Hanya gemuruh rindu yang menderu dan air mata hati yang tak tertahankan.
Baca Juga : La Tahzan
Komentar
Posting Komentar
Panduan Berkomentar, Klik disini