2 Cerita Keajaiban Sholat Dhuha - Diambil dari Kisah Nyata

ilustrasi keajaiban sholat dhuha 

masnasih.com – Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit (setelah waktu diharamkan sholat) hingga siang 15 menit sebelum waktu dhuhur (sebelum waktu diharamkan sholat).

Sholat dhuha merupakan sholat yang sering dikaitkan dengan mukjizat rezekinya. Dengan sholat dhuha maka seseorang yang melaksanakannya akan dimudahkan rezekinya. Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa seseorang yang sholat sunnah dhuha empat rakaat di pagi hari, maka akan dicukupkan rezekinya hingga malamnya.

Apakah hal itu sudah terbukti kebenarannya?

Pasti hadits itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Percaya atau tidak, saya sudah membuktikannya sendiri dan memang terbukti nyata.

Melalui artikel ini saya bermaksud untuk membuka pikiran Anda bahwa sholat dhuha memang benar-benar dapat melancarkan rezeki orang yang melakukannya. Bacalah artikel ini dan ambil khikmahnya saja.

2 Cerita Keajaiban Sholat Dhuha - Diambil dari Kisah Nyata

Cerita Pertama

Pernah suatu ketika pada pagi hari saya sholat dhuha delapan rakaat sebelum berangkat kuliah. Saya berangkat kuliah hanya bermodalkan motor dengan bensin pas-pasan yang tentunya akan kelaparan saat siang datang karena saya kuliah dari pagi sampai sore.

Setelah sampai di kampus, masuk kelas sampai dhuhur dan Allah telah memberikan rezeki pertamanya, ada teman yang datang membawa jajan dan menawarkannya. Alhamdulillah saya makan dan saya masuk kelas lagi sampai sore.

Keluar ruangan pada sore hari saya keluar dari ruang kelas dan ternyata saya masih diberi rezeki oleh Allah, jajan teman saya belum habis karena dan tidak dimakan. Dia izin pulang dengan membiarkan jajannya tertinggal di tempat. Itu sama artinya membiarkan jajannya dimakan siapa saja yang ada disitu, dan kebetulan ada saya dan teman saya. Saya memakan dan menyisakan untuk teman saya yang ada disitu.

Karena hari sudah sore, saya pulang ke rumah dan di rumah masih ada makanan tetapi tinggal sedikit. Saya makan tetapi merasa belum diberi rezeki yang dijanjikan oleh Allah melalui sholat dhuha. Saya protes kepada Allah dan meminta pertanggungjawabannya. Saya protes karena masih merasa agak sedikit lapar dan makanannya biasa-biasa saja.

Setelah saya makan, saya istirahat karena capek, tetapi selang beberapa menit Bapak saya pulang membawa makanan dengan lauk daging. Biasanya bapak makan sendiri tetapi kali ini saya disuruh makan dengan sedikit pemaksaan. Kali ini saya sudah puas dengan dan merasa sudah terjawab protesnya. Saya sudah merasa cukup dengan rezeki hari ini. Saya kembali istirahat.

Tetapi selang beberapa menit, adik saya pulang dengan membawa jajanan yang tergolong jajanan favorit saya dan menawarkan kepada saya. Saya tidak menolak dan memakannya sampai perut saya merasa penuh merasa tidak muat lagi untuk diisi.

Cerita Kedua

Hari ini saya juga diperlihatkan tanda kekuasaannya melalui kejadian pada hari ini. Pagi hari saya memaksakan diri untuk sholat dhuha 8 rakaat. Berangkat kuliah seperti biasa tetapi kali ini rezeki siang hari saya bukan berupa makanan melainkan mengikuti melihat seminar proposal dan kebetulan yang diuji tiga orang. Mengikuti acara ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti seminar proposal nanti ketika sudah mengajukan judul skripsi.

Jadi kejadian ini ketika saya saya yang sebelumnya belum kepikiran ingin melihat seminar proposal tetapi ketika keluar dari kelas ada teman-teman yang masuk ruangan sidang proposal dan saya langsung mengikutinya dari belakang. Setelah di dalam ternyata ada lembaran yang seharusnya saya bawa tetapi saya belum tau. Di belakang saya ada teman yang kebetulan satu kelompok (di salah satu materi kuliah) menawarkan lembaran yang belum digunakan. Dan inilah rezeki yang kedua.

Selesai mengikuti acara istima’ seminar proposal saya sholat dan langsung ke ruang kelas. Siang hari memang suasananya membuat ngantuk, saya ingat bawa permen dan makan permen di kelas. Ini adalah rezeki saya ketiga. Setelah makan permen rasa kantuk itu hilang dan dapat menerima pelajaran dengan baik.

Kuliah selesai saya ke kantor UKM dan hari sudah sore. Tiba-tiba ada teman yang datang-datang mengajak makan dengan sedikit memaksa (bukan sedikit tapi memang memaksa). Ada 4 orang yang diajak makan dan menunya luar biasa enaknya. Saya berpikir bahwa ini adalah jawaban dari Allah tentang pahala orang yang mau menjalankan sholat dhuha empat rakaat.

Saya kira ini adalah rezeki yang tidak akan saya dapatkan jika saya pulang ke ternyata saya salah. Setelah saya pulang ke rumah (setelah saya selesai makan dan merasa puas), di rumah juga sudah ditunggu-tunggu Ibu karena sudah memasakkan makanan yang enak juga. Ternyata menunya sama dengan yang ditraktir teman saya.

Saya jadi sadar ternyata Allah memang menjawab segala yang ada di pikiran saya. Pikiran saya tentang “andai tidak diajak teman makan nggak bakalan makan enak” hilang begitu saja. Dan saya berpikir pagi hari ketika saya sholat dhuha, saya memaksakan diri. Dan sekarang Allah memaksa saya untuk menerima pahala sholat dhuha yang diberikan tunai di dunia ini.

Saya makan di rumah juga, dan sudah puas, ditambah dengan cemilan yang kemarin saya beli masih ada di lemari, alhasil hari ini Allah member saya rezeki yang menurut saya sangat sempurna dimana Allah telah memberikan makanan rasa manis, tawar, dan asin. Ini sudah sangat puas dilidah saya.

Ah.. jika saya harus menceritakan semua cerita nyata mukjizat sholat dhuha maka mungkin saja saya akan membutuhkan waktu yang sangat banyak sekali untuk menulisnya. Saya kira dengan dua cerita di atas Anda sudah dapat mengambil kesimpulan sendiri bahwa Allah memang menepati janjiNya.

Sekian cerita keajaiban sholat dhuha yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat. Jika cerita ini bermanfaat, jangan lupa share sebanyak-banyaknya agar tulisan ini menjadi inspirasi dan dapat menjadi pahala jariyah saya dan orang orang yang mau membaca membagikan serta membuktikannya. Terima kasih

Baca Artikel Inspiration Lainnya

Komentar

Postingan Populer