Langsung ke konten utama

Tulisan Arab La Tahzan - Innallaha Ma'anaa Berserta Penjelasannya

La Tahzan

Masnasih.com - Tulisan Arab La Tahzan biasa digunakan untuk menghibur orang lain yang sedang bersedih. Dengan mengirimkan tulisan ini diharapkan mampu mengingatkan orang lain untuk ingat bahwa Allah mengetahui segalanya dan selalu bersama hamba-Nya yang sholih. Dipostingan ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan la tahzan. Semoga bermanfaat.
Berikut adalah penjelasan lengkap dari la Tahzan Innallaha Ma'ana. 

Video Penenang Hati yang Gundah Gulana

'Alaa bidzikrillahi tathmainnul Qulub {hanya dengan mengingat Allah, hati ini akan merasa tentram}. Silakan putar video ini sebagai terapi sembari membaca artikel ini. Semoga Allah memberikan ketenangan hati yang galau, meringankan segala permasalahan, memberikan rezeki yang melimpah, sehingga kita bisa beribadah dengan tenang. Aamiin.

Lihat Juga : Video Inspirasi - Anak 9 Tahun yang Mempunyai Ibu Gila

Arti Laa Tahzan Ya Ukhti

لَاتَحْزَنْ يَااُخْتِيْ Artinya jangan bersedih wahai saudaraku (untuk perempuan). Digunakan untuk menghibur teman perempuan yang sedang sedih atau tanda empatik terhadap apa yang sedang dialami oleh teman perempuan.

Kata Kata La Tahzan Ya Ukhti

Jangan bersedih, meskipun kau sangat merasa tersakiti dengan apa yang dikatakan orang lain terhadapmu. Jangan bersedih, meskipun apa yang kau perbuat belum membuahkan hasil yang memuaskan untuk dirimu. Jangan bersedih, meskipun tatkala orang lain memandang rendah terhadap kemampuan yang kau miliki.

Jangan bersedih, meskipun engkau telah banyak kali terjatuh dan tersungkur sehingga hendak menangis. Jangan bersedih, meskipun banyak onak duri yang menjadi rintangan dalam mencapai apa yang kau inginkan. Jangan bersedih, meskipun saat itu kau merasa terkucilkan dari kehidupanmu.

Karena ketahuilah,apa yang kau lakukan jika bersedih, itu tidak akan membuahkan hasil apa-apa, tidak akan bisa merubah apapun menjadi lebih baik, bersedih tidak menghilangkan sakit hatimu, bersedih tidak menjadikan hasil kerjamu memuaskan, bersedih tidak membuat orang memandang hormat kepadamu.

Bersedih tidak membantumu untuk tidak terjatuh lagi, bersedih tidak menghilangkan rintangan yang kau hadapi dan bersedih juga tidak membuatmu bisa diterima didalam lingkunganmu.

Laa Tahzan ya ukhti. Hidup ini memang penuh dengan cobaan yg harus dihadapi, tapi yakinkanlah dari dalam lubuk hatimu, bahwa Allah tidak akan menguji seseorang melebihi kemampuan dirinya, setelah gelap pasti terang kan menjelang, yakinlah itu. Ujian dan cobaan yang diberikan kepada kita, kepahitan dan keperitan yang kita rasai, pasti ada makna di sebalik itu semua, tinggal bagaimana cara kita untuk mensyukurinya.

Jangan takut dan jangan bersedih. Jika ini ketentuanMu, ku coba tabahkan hatiku, karena pasti tersirat sesuatu di balik yang tersurat itu. Karena ku manusia biasa, tidak terdaya memikirkan apakah hikmahnya? apakah rahasianya? Hidup ini terus berputar, tiada masa untuk lengah, tiada masa untuk patah.

Ku kuatkan hati yang serapuh kaca ini, ku salutkan bersama doa tulus suci, karena doa itu tersimpan satu kekuatanku, kekuatan dari yang Empunya segalanya. Dan pastinya dunia bukan milikku sendiri,untukku atur segalanya, karena yang takdir itu mengatasi tadbir. tadbir dari manusia yang lemah, takdir dari Tuhan Yang Maha Mencipta.

Ku simpan segala pahit dan duka,dalam surat kehidupan ini, yang penuh sirat pengajaran di balik yang terjadi pasti ada yang terjanji termateri sesuatu yang pasti jika kau ridho ketentuan Ilahi.

Alangkah banyak jalan keluar yang datang selepas rasa putus asa dan betapa banyak kegembiraan datang selepas kesusahan. Siapa yang berbaik sangka kepada Penguasa 'Arasy dia akan memetik manisnya buah yang dpetik di tengah tengah pohon berduri.

"Pimpinlah kami dalam menjalani kehidupan fana ini dengan kasih sayangMu yang tiada batasannnya."

~Neng Icha~

La Tahzan, Hari Ini Milik Anda

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda inilah hari Anda.

Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.

Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, Anda harus bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.

Pada hari dimana Anda hidup saat inilah sebaiknya Anda membagi waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyakbanyaknya pada hari itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari itu. Ber-istighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepadaNya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan! Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda hari dengan penuh keridhaan.

{Maka berpegangteguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang yang bersyukur.}

(QS. Al-A'raf: 144)

Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian.

Jangan lupa, hendaklah Anda goreskan pada dinding hati Anda satu kalimat (bila perlu Anda tulis pula di atas meja kerja Anda): Harimu adalah hari ini. Yakni, bila hari ini Anda dapat memakan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah Anda makan kemarin atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu akan merugikan Anda?

Jika Anda dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin, atau mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?

Jika Anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat Anda, maka akan dapat menundukkan diri untuk berpegang pada prinsip: aku hanya akan hidup hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri Anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan mensucikan setiap amalan.

Dan itu, akan membuat Anda berkata dalam hati, "Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap kotor dan jorok yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan menertibkan rumah dan kantor agar tidak semrawut dan berantakan. Dan karena hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku."

Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin, membekali diri dengan shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada al-Qur'an, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat.

Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya', dan buruk sangka.

Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka aku akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah,menunjukkan jalan yang benar bagi yang tersesat, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu yang orang dizalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak kecil, dan berbakti kepada orang tua.

Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan, "Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."

"Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan."

"Hari ini milik Anda", adalah ungkapan yang paling indah dalam "kamus kebahagiaan". Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang bahagia.

~MTPR-KP3A-Rahmatan Lil 'Alamiin~

La Tahzan, Istiqomah

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Rabb kami ialah Allah" kemudian mereka istiqomah pd pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), "Janganlah kau merasa takut & janganlah kau merasa murung & bergembiralah kau dgn (memproleh) surga yg telah dijanjikan Allah kepadamu" [QS Fushilat : 30]
.
Banyak hal yg bisa memalingkan kita dari jalan hijrah. Banyak hal yg bisa melemahkan kita utk beribadah. Krn syaiton & kroni2nya tak pernah rela kita berada di jalan Allah. Dan yg paling utama adalah di penghujungnya, akhir hayat kita. Apakah kita masih tetap di jalan-Nya?

Kata Syaidina Umar bin Khaththab ra, "Istiqomah itu adalah lurus pd ketaatan (melaksanakan perintah & menjauhi larangan Allah), serta tidak belok (ke kiri & ke kanan) seperti beloknya serigala".

Istiqomah itu berat Bro Sis, kalo ringan namanya istirahat.

~VarsityMove~

Dulu itu selalu berusaha agar jangan sampai digunjngkan orang. Jangan sampai orang lain nggak suka.

Tapi kalo sekarang justru merasa senang kalau ada yang ngomongin dibelakang. Kan dosaku ditransfer kedia, dan amalnya ditransfer ke aku. hihi

Aku percaya banget bahwa segala sesuatu nggak ada yang luput dari Allah. Semua ada balasannya.

Jadi fokus aja berbuat baik,meskipun orang nggak suka. Asalkan Allah sayang.

~Ummu Hani~

Bukankah Dulu Kau Selalu Berdoa Agar Diberikan Jodoh Yg Terbaik, Lantas Knp Saat Tuhan Memisahkan Kalian Kau Kecewa dan Marah?
Bukankah Itu Artinya Kalo Dia Bukan Yg Terbaik Untukmu?

~TreniNet Community~

"Ketika Manusia membencimu Tanpa Alasan, IngatLah ada Allah yang Senantiasa Mencintaimu Tanpa Syarat"

~Fadhilla~

Kasih sayang Allah pasti datangnya, meski terasa nan jauh disana.
Ia kan tiba laksana kerdipan mata, Bila sudah saatnya. 

~Putri Rahayu~

Ukirkan senyum pada yg membenci
Doakan kebaikan pada yg memusuhi
Kasihanilah mereka yang sering mengecewakan
Maafkan mereka Yang sering memcaci
Insya Allah hidup kita tenang dan lebih bahagia

~Čúpû Berkäřąť~

Dalil Laa Tahzan Innalla Ma'ana

Dalam Alquran Surat At-Taubah Ayat 40 disebutkan 

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Yang artinya : Jika kamu tidak menolongnya [Muhammad] maka sesungguhnya Allah sudah menolongnya [yaitu] ketika orang2 kafir [musyrikin Mekah] mengeluarkannya [dari Kota Mekah] sedang ia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, saat ia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita".

Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada [Muhammad] dan membantunya dengan tentara yang tidak kamu lihat, dan Alquran menjadikan orang2 kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. At-Taubah Ayat 40)

Cerita La Tahzan - Tafsir Q.S. At-Taubah Ayat 40

Firman Allah SWT.
إِلا تَنْصُرُوهُ

Jikalau kalian tidak menolongnya. (At-Taubah: 40)

Yakni jika kalian tidak menolong Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah-lah yang menolong, yang membantu. yang mencukupi, dan yang memeliharanya, seperti yang telah dilakukan-Nya:

إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ

Ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah), sedangkan dia salah seorang dari dua orang. (At-Taubah: 40)

Hal ini terjadi pada tahun beliau Rasulullah Saw. melakukan hijrahnya. Saat itu orang-orang musyrikin bertekad hendak membunuh Rasulullah atau menahannya atau mengusirnya. Maka Rasulullah Saw. lari dari mereka bersama sahabat Abu Bakar As-Siddiq. Kemudian keduanya berlindung di Gua Sur selama tiga hari, menunggu agar orang-orang musyrikin yang mencari dan menelusuri jejaknya kembali ke Mekah. Setelah itu beliau bersama Abu Bakar meneruskan perjalanan ke Kota Madinah.

Abu Bakar merasa takut apabila seseorang dari kaum musyrikin yang mengejarnya itu melihatnya yang nantinya Rasulullah Saw. akan disakiti oleh mereka. Maka Nabi Saw. menenangkan hatinya dan meneguhkannya seraya bersabda:

"يَا أَبَا بَكْرٍ، مَا ظَنُّكَ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا"

Hai Abu Bakar, bagaimanakah dugaanmu terhadap dua orang yang ketiganya adalah Allah?
Sehubungan dengan hal ini Imam Ahmad mengatakan bahwa:

حَدَّثَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، أَنْبَأَنَا ثَابِتٌ، عَنْ أَنَسٍ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ حَدَّثَهُ قَالَ: قُلْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَنَحْنُ فِي الْغَارِ: لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ نَظَرَ إِلَى قَدَمَيْهِ لَأَبْصَرَنَا تَحْتَ قَدَمَيْهِ. قَالَ: فَقَالَ: "يَا أَبَا بَكْرٍ، مَا ظَنُّكَ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا".

Telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammam, telah menceritakan kepada kami Sabit, dari Anas; Abu Bakar telah bercerita kepadanya bahwa ketika ia berada di dalam gua bersama Nabi Saw., ia berkata kepada Nabi Saw., "Seandainya seseorang dari mereka itu memandang ke arah kedua telapak kakinya, niscaya dia akan dapat melihat kita berada di bawah kedua telapak kakinya." Maka Nabi Saw. bersabda: Hai Abu Bakar, apakah dugaanmu tentang dua orang, sedangkan yang ketiganya adalah Allah?

Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis ini di dalam kitab Sahih-nya masing-masing. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

فَأَنزلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ

Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepadanya (Muhammad). (At-Taubah: 40)

Maksudnya, dukungan serta pertolongan Allah diturunkan kepada Rasulullah Saw. Demikianlah menurut salah satu di antara dua pendapat yang masyhur (terkenal). Menurut pendapat lain, ketenangan-Nya itu diturunkan kepada Abu Bakar. Telah diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas dan lain-lainnya yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW. selalu disertai oleh ketenangan. Akan tetapi, hal ini tidaklah bertentangan bila dikatakan bahwa ketenangan tersebut diperbarui dalam keadaan yang khusus itu. Dalam firman selanjutnya disebutkan:

وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا

dan membantunya dengan tentara yang kalian tidak melihatnya. (At-Taubah: 40)

Yaitu para malaikat.

وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا

dan Allah menjadikan seruan orang-orang yang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. (At-Taubah: 40)

Ibnu Abbas mengatakan, makna yang dimaksud yakni kalimat orang-orang kafir adalah kemusyrikan. sedangkan kalimat Allah yakni kalimat "Tidak ada Tuhan selain Allah"".

Dalam kitab Sahihain disebutkan dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a. bahwa Rasulullah Saw. pernah ditanya tentang seorang lelaki yang berperang karena pemberani dan seorang lelaki yang berperang karena fanatisme dan pamer, manakah di antara keduanya yang termasuk di jalan Allah Swt.? Rasulullah Saw. menjawab:

"مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ"

Barang siapa yang berperang untuk membela agar kalimat Allah tinggi, maka dialah yang berada di jalan Allah.

* * *
Firman Allah SWT. :

وَاللَّهُ عَزِيزٌ

Allah Mahaperkasa. (At-Taubah: 40)

Yaitu dalam pembalasan dan pertolongan-Nya, lagi Mahakebal Zat-Nya, tidak akan tertimpa bahaya orang yang berlindung kepada naungan-Nya dan mengungsi kepada-Nya dengan berpegang kepada khitab (perintah)-Nya.

حَكِيمٌ

lagi Mahabijaksana. (At-Taubah: 40)

Maha Bijaksana dalam semua perbuatan dan ucapan-Nya

Hadits Laa Tahzan

Hadist Nabi SAW :

مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَاتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَاتُهُ فَهُوَ الْمُؤْمِنُ

Artinya : “Barangsiapa yang merasa bergembira karena amal kebaikannya dan sedih karena amal keburukannya, maka ia adalah seorang yang beriman” (HR. Tirmidzi).

Doa Rasulullah SAW agar dijauhkan dari kesedihan

اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن 

Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari gundah gulana dan rasa sedih…” (HR. Bukhari dan Muslim).


Kata Kata La Tahzan Quotes

La Tahzan. Perbuatan baik pasti akan dibalas dengan kebaikan yang lebih baik.

La Tahzan. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

La Tahzan, Selalu ada jalan di setiap permasalahan

La Tahzan, Tak percayakah Allah senantiasa menyayangi dan mengerti segala yang kita butuhkan?

Hidup bukan untuk bersedih, La tahzan semuanya akan baik,-baik saja.

Masalah jangan buat dirimu semakin sedih, La tahzan jadikan masalah sebagai jalan yang memang harus dilalui dengan hati yang lapang.

La Tahzan. Hidup itu mudah hanya melakukan kewajiban dan meninggalkan larangan

La tahzan. badai mungkin akan berlalu

Laa Tahzan Innallaha Ma'ana Arab Artinya

لَاتَحْزَنْ اِنَّ اللهَ مَعَنَا Artinya jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.

Tulisan Arab La Tahzan Innallaha Ma'ana Tanpa Harakat

La tahzan arab tanpa harakat atau dalam bahasa jawanya tulisan arab gundul. Tulisannya seperti ini لا تحزن

Laa Tahzan Innallaha Ma'ana Ayat

Dalam Alquran Kita bisa menemukan tulisan ini di surat At-Taubah Ayat 40 Juz 10.

La Takhaf Wala Tahzan Innallaha Ma'ana In Arabic

Ini adalah tulisan dalam versi arabnya لَاتَخَفْ وَلَاتَحْزَنْ اِنَّ اللهَ مَعَنَا

Tulisan Arab Innallaha Ma'ashobirin Ayat

Di dalam Alquran Anda bisa menemukan tulisan ini di surat Al-Baqarah Ayat 153.

Wabasysyirish Shobirin Tulisan Arab

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

La Tahzan Innallaha Ma'ana Wallpaper

Berikut ini adalah wallpaper la tahzan. Wallpaper ini diambil dari berbagai sumber di internet. Semoga bisa digunakan dengan bijak dan membawa kebaikan bagi kita semua.
Gambar La Tahzan Ya Ukhti
La tahzan Gambar
Gambar Kaligrafi La Tahzan
Gambar Dalil La Tahzan

Jangan Bersedih, Inilah Kiat-Kiat untuk Bahagia

  1. Sadarilah bahwa jika Anda tidak hidup hanya dalam batasan hari ini saja, maka akan terpecahlah pikiran Anda, akan kacau semua urusan, dan akan semakin menggunung kesedihan dan kegundahan diri Anda. Inilah makna sabda Rasulullah: "Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi."
  2. Lupakan masa lalu dan semua yang pernah terjadi, karena perhatian yang terpaku pada yang telah lewat dan selesai merupakan kebodohan dan kegilaan.
  3. Jangan menyibukkan diri dengan masa depan, sebab ia masih berada di alam gaib. Jangan pikirkan hingga ia datang dengan sendirinya.
  4. Jangan mudah terguncang oleh kritikan. Jadilah orang yang teguh pendirian, dan sadarilah bahwa kritikan itu akan mengangkat harga diri Anda setara dengan kritikan tersebut.
  5. Beriman kepada Allah, dan beramal salih adalah kehidupan yang baik dan bahagia.
  6. Barangsiapa menginginkan ketenangan, keteduhan, dan kesenangan, maka dia harus berdzikir kepada Allah.
  7. Hamba harus menyadari bahwa segala sesuatu berdasarkan ketentuan qadha' dan qadar.
  8. Jangan menunggu terima kasih dari orang lain.
  9. Persiapkan diri Anda untuk menerima kemungkinan terburuk.
  10. Kemungkinan yang terjadi itu ada baiknya untuk diri Anda.
  11. Semua qadha' bagi seorang muslim baik adanya.
  12. Berpikirlah tentang nikmat, lalu bersyukurlah.
  13. Anda dengan semua yang ada pada diri Anda sudah lebih banyak daripada yang dimiliki orang lain.
  14. Yakinlah, dari waktu ke waktu selalu saja ada jalan keluar.
  15. Yakinlah, dengan musibah hati akan tergerak untuk berdoa.
  16. Musibah itu akan menajamkan nurani dan menguatkan hati.
  17. Sesungguhnya setelah kesulitan itu akan ada kemudahan.
  18. Jangan pernah hancur hanya karena perkara-perkara yang sepele.
  19. Sesungguhnya Rabb itu Maha Luas ampunan-Nya.

La Tahzan - Jangan Menunggu Waktu yang Pasti Datang - Berbuatlah Baik

Berbuat Baik sembari menunggu

Ketika waktu pagi, jangan menunggu sore hari. Ketika tiba waktu sore jangan menunggu esok pagi. Hidup bukan untuk menunggu, tetapi untuk beribadah dan memperbanyak amal baik. Menunggu hanya akan membuat kita was-was. Hendaknya disela-sela menunggu diisi dengan hal-hal yang bermanfaat.

Dunia adalah penjara bagi seorang muslim sekaligus ladang untuk beramal. Banyak godaan yang harus kita hadapi, banyak masalah yang harus kita selesaikan dengan kepala dingin, dan banyak musuh yang harus kita waspadai. Dengan adanya godaan maka disini kita diuji untuk bertahan dan memperkuat iman. Ketika kita bisa bertahan maka surga akan kita dapatkan, ketika kita tak bisa bertahan maka kita justru dijauhkan dari surga.

Masalah adalah salah satu proses yang harus kita hadapi. Dengan adanya masalah membuat kita bisa beramal lebih banyak. Baik itu beramal dengan ilmu maupun beramal dengan perbuatan baik. Adanya masalah juga menumbuhkan pengetahuan baru dan semakin banyak ilmu semakin banyak pula ladang untuk beramal.

Musuh membuat kita bisa berlatih sabar. Ada musuh nyata dan musuh tidak nyata. Musuh nyata adalah orang yang menjerumuskan kita pada ketidakbaikan, dan musuh tidak nyata berasal dari diri kita sendiri. Nafsu dan godaan syetan dari dalam diri kita sendiri justru yang paling berbahaya. Menjaga diri untuk bersabar adalah salah satu kebaikan yang luar biasa dan menjadi alasan kita bisa masuk kembali ke surga.

Manusia adalah berasal dari surga, dan tempat kembalinya adalah surga. Maka di dunia, manusia adalah makhluk asing bagaikan musafir yang sedang bepergian jauh ke luar kota. Perbuatan baik adalah sesuatu yang dapat menjadikan kita masuk kembali ke surga. Dan perbuatan buruk kita adalah sesuatu yang menghalangi kita untuk kembali ke surga.

Maka di dunia adalah tempat penantian kita untuk menuju ke surga. Ada saatnya kita akan dikembalikan kembali ke sana. Namun ada sesuatu yang harus kita lakukan yaitu beriman dan berbuat baik selama hidup agar diterima kembali di kampung halaman surga.

Di dunia, kita adalah khalifah. Maka ada misi berbuat baik dan menyebarkan kebaikan selama hidup di dunia. Apabila kita dapat melakukannya dengan baik, maka kita akan bahagia selamanya di surga.

La Tahzan - Kebodohan dan Kegilaan Hidup Pasti Ada

Keledai

Kebodohan adalah sesuatu yang dilakukan tanpa ilmu. Kegilaan adalah melampaui batas kewajaran. Dua hal ini pernah saya rasakan bahkan sekarang pun saya masih merasakannya di saat-saat tertentu. Misalnya kebodohan yang saya lakukan adalah ketika saya terlalu sibuk dengan aktivitas, tetapi melupakan makan. Akhirnya saya sakit-sakitan.

Kegilaan yang saya lakukan adalah mengakui kesalahan dan rela menerima keadaan walaupun mungkin muka ini mau ditaruh dimana. Bayangkan ketika salah dan mengakui kesalahannya, malas dan mengakui kemalasannya. Ini membuat harga diri turun seketika. 

Namun semua kebodohan dan kegilaan ada plus minusnya. Kebodohan yang saya lakukan menjadikan saya lebih mengerti akan sebuah ilmu yang mungkin juga diabaikan oleh orang lain. Dan kegilaan saya membuat saya terlepas dari sifat-sifat yang tercela. Dan juga mungkin sebagai ganjarannya saya harus merasakan yang namanya pelajaran malu. Malu dipermalukan orang lain.

Gila terkadang diperlukan. Namun jadikan kegilaan itu sebagai sarana untuk mencapai sebuah sesuatu. Misalnya bercita-cita yang menurut orang lain adalah gila, jangan menyerah, tetap pada kegilaanmu karena kegilaan itulah yang akan membuatmu sukses dan mampu menjawab pertanyaan orang-orang yang tak mempercayai impianmu.

Bodoh itu terkadang juga perlu. Namun terlalu bodoh itu jangan, karena itu membahayakan dirimu sendiri. Sebisa mungkin untuk menjadi orang cerdas yang mampu membaca situasi dan kondisi agar semuanya baik-baik saja.

La Tahzan Cinta - Masa Depan Pasti Akan Datang

Menunggu masa depan yang pasti datang

Kebiasaan kita adalah menunggu masa depan. Memikirkan masa depan yang pasti akan datang. Aneh tapi nyata masa depan adalah alasan seseorang untuk menyibukkan diri. Bukan sibuk karena bekerja, namun sibuk dengan pikirannya. Ia sibuk dan berlaku seperti orang sibuk padahal tak ada sesuatu kesibukan apapun yang ia lakukan terkecuali hanya memikirkan saja.

Tak bisa dipungkiri, saya pun baru menyadari, ternyata kegalauan saya berasal dari memikirkan masa depan yang pasti akan datang, tetapi saya lupa dengan proses untuk mencapai impian tersebut. Hal itu berjalan secara otomatis tanpa saya sadari.

Kegalauan yang saya rasakan adalah ketika saya justru berhenti dan tidak melakukan apa-apa melainkan hanya memikirkan masa depan yang mungkin mengerikan atau justru menyenangkan. Namun pikiran yang semacam ini hanya membuat diri saya justru terpuruk ketika melangkah target waktu tetapi saya tak mendapatkannya.

Ini adalah contoh sederhananya

Keinginan saya adalah sukses sebelum kuliah, ini adalah hal yang selalu saya pikirkan dan selalu saya usahakan. Namun terkadang saya lalai dengan proses yang harus saya lakukan. Saya terlalu fokus dengan apa yang saya harapkan, namun tak fokus pada proses yang harus saya lakukan. Saya menginginkan sebuah income dari blog, namun saya malas untuk menulis. Inilah yang membuat saya terpuruk ketika merasa pencapaian itu sangat sulit didapatkan.

Saya menargetkan adanya peningkatan pengunjung setiap bulannya, namun yang terjadi adalah mengalami penurunan. Inilah yang membuat pikiran galau padahal ini adalah proses yang harus dijalani dengan sepenuh hati. Dengan proses yang tidak mudah akan membuat kita semakin kuat.

Terkadang banyak orang yang mengerti apa yang harus dilakukan. Namun tak sedikit pula mereka mengabaikan. Banyak orang yang mengetahui bisnis itu bisa membuat kaya. Namun mereka tak melakukannya.

Memang semua ada jobnya masing-masing. Dan mereka tidak bisa memaksakan dirinya untuk terjun ke dunia yang tak disukainya. Namun memang terkadang harus dipaksakan untuk dijadikan batu loncatan. Loncatan lebih tinggi daripada tak melakukan apapun sebelum menemukan keberhasilan itu sendiri.

Masa depan pasti akan datang. Maka harus direncanakan, dikerjakan, namun jangan terlalu dipikirkan. Dipikirkan disini artinya menginginkan sebuah hasil tanpa melakukan prosesnya. jadi hanya berpikir tanpa bertindak.

La Tahzan - Hidup Itu Sawang Sinawang - Merasa Paling Susah / Bahagia

Gambar Orang yang sedang galau

Postingan kali ini akan berbeda dengan postingan-postingan sebelumnya. Saya akan sedikit curhat tentang masa-masa kelam saya selama menjalani kehidupan dan dengan menulis semacam ini saya lebih mendapatkan ketentraman dibandingkan harus curhat dengan seseorang yang terkadang mendapatkan respon yang menjengkelkan dan bikin mood tambah kurang baik.

Sudah genap enam bulan saya ngeblog dan akhir-akhir ini saya mendapatkan kejutan berupa trafik blog yang menurun secara bertahap. Walaupun penurunannya tidak sampai 50% akan tetapi ini membuat saya menjadi down dan merasa segala usaha yang saya lakukan akan sia-sia. Ukuran kesia-siaan dari usaha saya adalah tidak sesuainya target yang sudah saya tetapkan.

Saya telah menetapkan setiap bulannya mendapatkan tambahan pengunjung 50 dan terus meningkat. Namun dengan adanya penurunan ini saya menjadi terganggu dan untuk menulis artikel jadi kurang semangat. Belum lagi 3 hari terakhir ini saya sengaja mengedit template langsung pada blog yang masih ada pengunjungnya, sehingga performa blog menjadi terganggu.

Adanya error di template juga membuat saya menjadi lebih khawatir jika nantinya terdapat ketidaksesuaian harapan dengan kenyataan dan akhirnya membuat saya frustasi di tengah jalan. Sampai saat ini saya benar-benar butuh sebuah penyemangat dan dukungan untuk tetap bertahan di antara kegalauan ini.

Belum lagi sekarang saya masih mengemban tugas sebagai mahasiswa, tentunya ini lebih gila lagi. Pikiran yang begitu cabang, ketika dipaksakan untuk disatukan akan menjadi masalah tersendiri bagi kehidupan saya saat ini. Mungkin terlihat sepele, namun dampaknya sangat luar biasa. Bayangan-bayangan tugas dan dosen yang sinis membuat saya enggan menginjakkan kaki di kampus.

Melihat kehidupan saya semester lalu, saya bisa sangat optimis menjalani kehidupan dengan dua cabang itu, tetapi semester ini pikiran saya belum cukup untuk melakukan ke arah situ, butuh strategi baru untuk menjalani kehidupan baru. Selain karena galau blog, juga semester ini saya terlalu banyak mengambil jam kuliah sehingga ini sangat luar biasa efeknya.

2.5 tahun yang lalu, hal ini telah terjadi, dan sepertinya ini mengulang kejadian itu. Namun ada sedikit perbedaan karena sekarang saya merasa lebih baik walaupun belum sesuai denga yang saya harapkan sebelumnya. Yah. Luar biasa membangun bisnis dari nol itu susah memang. Jadi butuh penyemangat. Tanpa penyemangat akan mudah rapuh walaupun mungkin komitmen sudah sangat kuat.

Terkadang saya harus dilema karena di tawarkan dua pilihan yang membuat saya bingung dalam memilihnya. Memilih fokus pada passion, atau melanjutkan apa yang sudah terlajur terlewati yaitu kuliah. Tak jarang, kuliah mendadak menjadi momok yang menakutkan di pikiran saya. Serius, saat ini saya sangat terpaksa dalam menjalani kehidupan di kampus.

Seandainya saya tak mempunyai orang yang mengharapkan saya untuk melanjutkan, niscaya saya sudah hengkang dari dunia perkuliahan saat itu. Dunia perkuliahan tak sebatas pada kuliah, dan mengerjakan tugas, akan tetapi ada duni organisasi yang membuat pikiran tambah kebingungan. Entah kenapa saya masih tergiur dengan dunia ini.

Dulu saya sangat senang dan sangat bangga ketika mengikuti sebuah organisasi. Bahkan saya menjadi orang penting termasuk ketua di organisasi. Masa-masa yang terkadang membuat saya ingin mengulangnya. Namun sekarang dunia saya sudah berbeda. Dunia yang sepertinya alergi dengan yang namanya organisasi. Namun tetap saja tergiur dengan iming-imingan jabatan tertentu di organisasi.

Yah, walaupun saya sangat acuh tak acuh terhadap organisasi, namun 3 tahun terakhir ini saya dipaksa untuk menduduki jabatan di organisasi. Dan ini jabatan yang sangat vital di era masa kini. Era digital, era online, era milenial, dimana semua orang terhubung dengan internet, dan segala sesuatu yang dibutuhkan ada di internet.

Saya diamanati sebagai pengelola web. Dan selama 3 tahun tak ada yang maksimal. Dari mulai organisasi HMPS (HMJ), DEMA Fakultas, Organisasi Ekstra Tingkat Wilayah Regional Jawa Tengah, Sampai dengan Organisasi Senat Mahasiswa Institut. Semuanya tak ada yang maksimal. Sekarang masih menjabat di Organisasi Ekstra dan Senat Mahasiswa (Entah resmi atau tidak).

Coba bayangkan berapa jumlah tanggungan pikiran saya saat itu?

Mari kita hitung satu persatu.
  1. Kuliah 22 sks  (6 hari)
  2. Tugas kuliah
  3. Biaya kuliah
  4. 2 Organisasi
  5. Blog
  6. Skripsi
Oke kita anggap cuma ada 6 poin saja. Sekarang kita jabarkan satu persatu.

Kuliah 22 sks 6 hari

Yah berasa seperti sekolah lagi kan? Libur cuma hari sabtu. Kuliah materinya bikin pusing karena yah terlalu banyak materi yang saya benci. Serius benci karena bosan walaupun sudah dipaksakan untuk suka tetap saja benci. Terlebih lagi harus hitung-hitungan. Pusinglah, karena saya tidak suka dengan hitung-hitungan walaupun saya suka memperhitungkan kehidupan. Hehe..

Tugas kuliah

Jangan dianggap remeh tugas kuliah. Ini membutuhkan banyak waktu untuk mengerjakannya. Jika dipikir-pikir, tugas kuliah ini yang bikin mahasiswa nggak punya waktu untuk berpikir tentang kehidupannya. Tugas kuliah bagi saya adalah hal yang paling saya benci karena ini sangat mengganggu pikiran dan juga aktivitas saya sehari-hari. 

Banyak sekali tugas-tugas yang sangat tidak sesuai dengan kemampuan saya. Termasuk tugas untuk riset secara langsung ke tempat yang diharapkan oleh dosen. Saya tipe orang rumahan, maka ketika ditugaskan ke lapangan ini lumayan berat walaupun tugas tim. Tugas tim juga memerlukan banyak waktu untuk berpikir. Berpikir waktu yang tepat untuk bergerak bersama.

Mencari waktu yang pas di tim itu yang lumayan ribet. Karena tiap orang berbeda jam kuliahnya. Kalau dipikir ini akan menjadi sebuah beban, dan saya memikirkannya. Berarti beban untuk pikiran saya bertambah banyak.

Biaya Kuliah

Pekerjaan saya adalah menulis di blog, dan saya masih merintis baru enam bulan. Tak ada pemasukan yang saya dapatkan melainkan dari belas kasihan keluarga dan Allah Yang Maha Kaya. Terkadang biaya kuliah menjadi masalah yang tak bisa diatasi dengan berusaha dan berdoa. Harus dijalani dengan lapang dada, di rumah menuliskan tulisan kagalauan. hehe.

Saat ini saya tak terkendala dengan biaya kuliah, hanya saja perasaan yang masih kalang kabut karena visitor blog yang anjlok. Semoga semakin membaik. Biaya kuliah yang saya maksud terkait dengan biaya operasional, minimal buat tugas dan bolak-balik kampus (bensin).

Tak ada waktu buat jalan-jalan karena tak punya uang. Tak ada waktu buat belanja di pasar mingguan karena tak punya uang. Tak ada traktiran saat ulang tahunan, karena tak punya uang. Walaupun tak punya uang, namun kehidupan saya masih cukup, dan segala kebutuhan yang paling krusial sudah terpenuhi dengan baik. Allah Maha Pemurah.

2 Organisasi

Karena sebenarnya saya sudah alergi terhadap organisasi, maka saya sepertinya mengabaikan tugas yang harus saya jalankan di organisasi. Sikap seperti inilah yang membuat saya bertambah jauh denga organisasi. Organisasi adalah tempatnya orang berbagi dan ikhlas mengabdi. Sedangkan saya belum cukup untuk berpikiran kesitu. Atau saya sudah bukan arahnya kesitu. 

Perasaan saya sangat sensitif terhadap setiap komunikasi yang terjalin di organisasi. Saat ini saya menjadi orang yang sangat berperasaan, mudah tersakiti karena merasa asing dan sendiri. Merasa terbebani oleh tugas yang harus diemban, walaupun mungkin terkadang ada teman yang pengertian dengan posisi saya saat ini.

Aneh tapi nyata. Dulu saya adalah orang yang paling hebat ibaratnya. Dan sekarang sebaliknya. Saya bisa melihat, saya saat ini adalah orang yang saya benci saat itu. Ataupun orang yang saya anggap wagu saat itu. Ketika saya menjadi pemimpin, saya mendapati orang yang sama kondisinya seperti saya saat ini. Mungkin inilah yang dinamakan roda kehidupan. Dan kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk melakukan sesuatu kecuali ia melakukannya dengan keinginannya sendiri.

Blog

Blog adalah sesuatu yang tidak pernah saya tinggalkan dari waktu ke waktu. Walaupun sesibuk apapun kegiatan saya saat itu, saya tetap menyempatkan waktu untuk mengelolanya. Sekalipun sedang galau tetap saja saya memperhatikannya, karena saya merasa inilah tempat saya, dan inilah harapan saya untuk masa depan saya, walaupun terkadang saya bingung dan merasa tidak yakin.

Menulis semacam ini membuat pikiran saya menjadi tenang. Tanpa menulis hidup saya menjadi tidak tenang dan merasa ada yang kurang. Saya sangat sadar terkadang saya ini apa sih. Saya merasa bukanlah siapa-siapa, dan apa yang saya lakukan tak ada artinya di hadapan sesama manusia, terlebih lagi dihadapan Allah SWT. 

Saya merasa sebutir debu atau bahkan kotoran yang tak ada gunanya, dibenci oleh semua orang, sombong, angkuh, tak ada yang bisa diharapkan. Di saat inilah saya merasa hanya Allah lah yang dapat membantu saya. Hanya Allah lah yang mampu merubah kehidupan saya menjadi lebih baik. Hanya bisa berharap dan berharap untuk dijadikan orang yang hidup lebih baik.

Skripsi

Di semester tua ini (semester 8), saya belum menyentuh skripsi. Jangankan skripsi, teori saja masih banyak yang belum saya selesaikan. Masih banyak sekali teori yang saya tinggalkan dan sebagiannya lagi perlu mengulang karena kemalasan saya waktu itu. Ini benar-benar menjadi beban tersendiri bagi hidup saya saat ini.

Maka ketika ada orang yang mengingatkan, saya cenderung sakit hati karena yang saya butuhkan saat ini adalah dukungan dan motivasi, bukan sebuah pertanyaan, peringatan, cacian, ataupun hinaan yang justru membuat hati ini semakin dalam memikirkannya. Hati bisa sampai berpikir, ini luar biasa hehe..

Maka sekali lagi ketika saya diam, jangan disalahkan, karena saya saat ini sedang butuh dukungan. Saya butuh teman untuk melupakan pikiran-pikiran yang menjadi beban, bukan teman yang mengingatkan beban pikiran saya. Maka perlu saya sampaikan disini bahwa saya sekarang ibarat roda, sedang berada di bawah. Di bawah itu tentunya terasa berat, karena harus menanggung beban dan bersentuhan dengan tanah. 

Harus bergesekan dengan tanah, bisa jadi tanah liat, tanah comberan, tanah yang ada kotoran hewannya dan lain sebagainya. Belum lagi beban yang harus di tanggung terlalu berat. Ibarat sepeda buat anak, anak tapi ditunggangi oleh orang dewasa, gemuk pula. Ini sangat parah bukan?

Luar biasa memang kehidupan ini. Saya tidak bisa membayangkan jika sebulan saja menghadapi situasi yang seperti ini tanpa henti tanpa solusi, apakah saya bisa kuat menghadapinya. 

***

Terima kasih sudah membaca curhatan saya. Jangan anggap itu adalah sebuah tuntunan, tapi anggaplah tulisan ini menjadi pelajaran agar Anda tidak melakukan kegilaan ini, agar Anda bisa lebih baik dari saya, agar Anda bisa menghadapi hal semacam ini dengan pikiran yang terbuka tidak sesempit saya saat ini.

Silakan nilai diri saya, dan bandingkan dengan Anda, apakah Anda lebih beruntung dari saya? Jika merasa lebih beruntung silakan maksimalkan keberuntungan Anda. Pertahankan keberuntungan itu sebelum kegalauan ini muncul di kehidupan Anda.

Semoga Allah SWT mencerahkan pikiran kita, hati kita, sehingga kita bisa menghadapi semua permasalahan yang ada di dunia dengan tenang dan damai. Laa haula wala quwwata illa billah. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shirootol mustaqiim. Shirootolladziina an'amta 'alaihim. Ghoiril maghdzuubi 'alaihim. Waladldloolliin. Aamiin.

La Tahzan - Iman dan Amal Salih adalah Sebuah Kebahagian

Beriman dan Beramal Shalih
    Iman adalah kenikmatan yang luar biasa, karena dengan iman seseorang bisa masuk ke dalam surga sekalipun ia semasa hidupnya adalah pendosa. Bagi para pendosa bisa masuk surga dengan catatan ia harus menjalani siksaan dulu untuk membersihkan dosa-dosa yang telah diperbuatnya. Dan bagi orang yang semasa hidupnya tidak melakukan dosa atau bertaubat dan mendapat ampunan dari Allah sebelum kematiannya, maka ia akan masuk surga tanpa harus disiksa terlebih dulu.

    Dalam Q.S. Az-Zalzalah ayat 7-8 disebutkan barang siapa yang melakukan amal perbuatan tidak baik sekecil apapun, maka ia akan mendapat balasan. Dan barang siapa yang melakukan amal perbuatan baik sekecil apapun, maka ia akan mendapatkan balasan pula. Ayat ini menerangkan bahwa amal kebaikan maupun amal ketidakbaikan, semuanya akan dibalas. Amal yang tidak baik akan dibalas dengan siksaan, dan amal baik akan dibalas dengan kenikmatan.

    Amal shalih adalah perbuatan yang baik. Orang yang beramal shalih belum dikategorikan sebagai orang yang bahagia tanpa adanya iman. Amal shalih tanpa iman tak akan pernah menjadikan seseorang masuk surga. Surga adalah tempat yang penuh dengan kebahagiaan. Maka untuk mendapatkan kebahagiaan syarat utamanya adalah iman, dilanjutkan dengan amal shalih.

    Surga didapatkan dengan keimanan. Amal shalih adalah syarat untuk mendapatkan pahala/kebahagiaan yang lebih banyak. Ketika seseorang dalam hidupnya hanya melakukan amal shalih dan tidak melakukan amal yang thalih (tidak baik), maka orang tersebut akan mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa yaitu masuk surga tanpa disiksa.

    La Tahzan - Berdzikir Membuat Hati Tenang, Teduh, dan Senang

    Dzikir Itu Menenangkan

    Masalah seringkali membuat kita menjadi galau, sedih, dan putus asa. Hati yang sedang bahagia menjadi merasa sengsara karena munculnya sebuah masalah yang datang tak terduga-duga. Masalah memang datang pada siapa saja, tak melihat apakah dia kaya ataupun miskin, tak melihat apakah ia baik atau tidak. Masalah adalah sunnatullah yang pasti ada di dalam kehidupan di dunia.

    Masalah adalah sesuatu yang diluar dari harapan. Ketika kenyataan tak sesuai dengan keinginan, itulah yang dinamakan dengan masalah. Maka masalah yang muncul bisa berupa cobaan, atau peringatan dari Allah agar manusia ingat pada Sang Penciptanya, Allah SWT. Mengingat Allah SWT adalah cara terbaik untuk mengembalikan kegalauan, kesedihan, dan keputusasaan.

    Berdzikir, mengingat Allah SWT dapat menenangkan hati dan pikiran. Seringkali kita terlalu sombong dengan peringatan-peringatan kecil dari Allah SWT. Ketika kita sehat tidak menggunakan kesehatan kita dengan sebaik mungkin. Kita justru mengisinya dengan kegiatan-kegiatan yang unfaedah, hiburan, foya-foya dsb. di saat itu Allah mengingatkan kita dengan perantara orang yang mengingatkan. Namun biasanya kita mengabaikannya. Sehingga pada waktunya, Allah mengingatkan kita dengan cobaan yaitu sakit.

    Sakit adalah salah satu masalah yang pasti pernah dialami oleh manusia selama hidup di dunia. Dalam keadaan sakit, mengeluh justru membuat keadaan semakin tidak membaik. Maka dengan berdzikir, mendekatkan diri kepada Allah, menyadari semuanya dan menyerahkan semuanya kepada Allah setelah berusaha berobat, akan membuat hati menjadi tenang.

    Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. sakit atau sembuh adalah hak prerogatif Allah SWT. Maka sebagai makhluk kita hanya bisa berikhtiar agar masalah yang sedang kita alami terselesaikan. Namun kita harus sadar diri bahwa semuanya terserah pada Allah SWT.

    Tak hanya pada contoh sakit saja, semua masalah yang kita hadapi, misalnya masalah ekonomi, sosial, dsb; semuanya harus dikembalikan kepada Allah SWT. Dengan mengembalikan semuanya pada Allah, maka hati kita akan merasa tentram, teduh dan nyaman. Berdzikir menyadari semuanya datang dari Allah, dan kepada Allah lah semuanya akan kembali. Maka hati kita akan merasa tentram dan tak ada ketakutan di dalamnya.

    Masalah yang datang adalah peringatan dari Allah SWT. Peringatan adalah tanda Allah mengingatkan kita untuk kembali ke jalan-Nya. Itulah bentuk nyata kasih sayang Allah kepada hambanya. Maka ketika kita mengetahui masalah yang datang adalah peringatan dari Allah, maka rasa senang akan muncul. Merasa nikmat karena masalah yang datang adalah bentuk kasih sayang Allah SWT. Dengan begitu, keimanan kita akan bertambah. Masya Allah. Wallahu A'lam.

    La Tahzan - Qadha' dan Qadar Allah Itu Pasti

    Qada dan Qadar

    Masya Allah. Allah Maha Agung, Maha Mengetahui setiap sesuatu yang ada di dunia, karena semuanya adalah qada dan qadar Allah SWT. Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah ketetapan Allah SWT. Manusia tidak bisa merubah ketentuan dari Allah SWT.

    Ketika kita sudah berusaha dengan sekuat tenaga dan pikiran, namun kita belum bisa mendapatkan apa yang kita harapkan, maka itulah ketetapan Allah SWT. Ketika kita ingin kaya, sudah bekerja siang malam, berdoa setiap waktu, dan telah menghabiskan banyak waktu, namun kita belum mendapatkan kekayaan yang kita harapkan, maka itu adalah ketetapan Allah SWT.

    Qada dan Qadar adalah rukun iman yang ke enam. Kita harus meyakini bahwa dunia dan seisinya ini sudah diatur oleh Allah SWT. Kita harus meyakini dengan sepenuh hati. Kita tidak bisa mengabaikan begitu saja dan tidak percaya pada ketetapan Allah SWT, karena bisa membuat batal iman kita.

    Kita sebagai manusia di dunia ini hanyalah untuk berusaha, berusaha, dan berusaha dengan harapan menjadi orang baik yang sesuai dengan yang kita harapkan, dan sesuai dengan syariat Islam. Ada kaidah-kaidah yang harus kita penuhi dalam menjalani kehidupan ini. Dengan kaidah yang telah ditetapkan dalam syariat Islam, maka kita bisa berjalan di jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang diridhoi oleh Allah SWT.

    Kita harus menyadari ketika usaha yang sudah kita lakukan dengan baik, dengan sepenuh hati, dengan hati-hati dan seterusnya, namun tak membuahkan hasil, itulah takdir Allah SWT. Kita tidak pernah bisa merubah takdir karena takdir sudah ditetapkan pada zaman azali, sebelum kita dilahirkan ke dunia.

    Memang idealnya ketika kita mau berusaha, maka kita akan mendapatkannya, mendapatkan sesuatu yang kita harapkan. Namun jika takdir berkata lain, maka kita tak bisa menghindarinya, dan kita harus menjalaninya dengan hati yang lapang. Allah lebih tau, Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita, dan Allah tidak memberikan cobaan melebihi batas kemampuan kita menerimanya.

    Maka percayalah bahwa ketetapan Allah adalah yang terbaik untuk kita jalani. Namun jangan pernah putus asa dan jangan menyerah untuk terus berusaha menjadi orang yang baik dan selalu bertaqwa kepada Allah SWT, karena iman dan taqwa adalah nikmat Allah yang sesungguhnya. Wallahu A'lam.

    La Tahzan - Ketika Memberi, Jangan Mengharap Kembali

    Jangan Berharap Kembalian dari Memberi

    Memberi adalah perbuatan baik yang dianjurkan dalam Islam. Dalam sebuah hadits dikatakan اْليَدُّ اْلعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اْليَدِّ السُّفْلى {tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah}. Memberi sesuatu baik itu infak maupun sedekah, harus ikhlas bukan karena menginginkan sesuatu, baik itu berupa pujian dari orang lain, maupun mengharap terima kasih dari orang lain. Mengharapkan sesuatu justru membuat amal kebaikan kita sia-sia.

    Ketika dalam memberi, kita mengharapkan sebuah pujian, dalam artian pamer / riya', maka amal kita akan sia-sia dan pahalanya akan hilang. Namun ketika kita memberi dengan ikhlas tetapi ada orang yang memuji, itu bukan termasuk riya'. Seperti yang disebutkan dalam hadits berikut ini.

    Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah SAW pernah ditanya, “Apa pendapatmu tentang seseorang yang beramal kebaikan kemudian dia mendapat pujian dari manusia?: Beliau menjawab, “Itu adalah kebaikan yang disegerakan bagi seorang mukmin “ (H.R. Muslim 2642).

    Memberi tak akan membuat kita miskin. Justru dengan memberi, akan mendatangkan rezeki. Dalam riwayat hadits disebutkan, "Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh." (HR. Al-Baihaqi).

    Memberi dengan mengharap kembali hanya membuat kita justru terbebani. Ketika kita tidak mendapatkan pengembalian seperti yang kita harapkan, maka yang terjadi adalah kekecewaan. Dan ikhlas dalam memberi membuat hati kita menjadi tentram dan merasa puas karena dapat membantu orang lain, pahala pun juga didapat.

    Dalam sebuah riwayat hadits diceritakan ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Shodaqoh yang seperti apa yang paling besar pahalanya?” Rasululah Saw menjawab, “Ketika kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari). Wallahu A'lam.

    La Tahzan For Muslimah - Persiapkan Diri Kita

    Mempersiapkan diri

    Kita tak kan pernah pernah bisa menolak takdir Allah SWT. Segala sesuatu yang buruk bisa saja menimpa kepada kita. Maka kita harus sedini mungkin untuk mempersiapkan diri agar ketika tertimpa suatu yang buruk kita tidak kaget dan tetap santai dalam menghadapi kehidupan.

    Ketika kita melihat orang lain yang kesusahan, maka kita juga harus menyadari bahwa bisa jadi kita juga akan tertimpa hal semacam itu. Ketika kita melihat orang lain tak punya apa-apa, maka kita harus sadar bahwa Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi hal semacam itu.

    Terkadang ketika kita melihat orang lain kesusahan adalah merupakan gambaran diri kita di masa mendatang. Kita mungkin pernah merasakan ketika ada orang  lain curhat tentang masalah pribadinya, ternyata beberapa waktu kemudian kita justru terkena masalah itu juga. Inilah contoh sederhana pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

    Yang pertama harus dipersiapkan adalah hati dan pikiran. Ketika kita melihat sesuatu yang tidak mengenakkan, dan hal itu kita lihat dengan mata kepala sendiri. Maka persiapkan diri kita untuk berjaga-jaga, tata hati kita untuk menerima setiap ketentuan Allah termasuk apapun yang akan terjadi di masa mendatang.

    Kita bisa belajar dari melihat, untuk mengetahui kemungkinan buruk yang memungkinkan untuk terjadi. Kita bisa belajar dari fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat, tentang masalah sosial, agama, budaya, maupun ekonomi. Kita lihat hal-hal yang dirasa kurang sesuai, dan kita mulai membenahi diri untuk menerima apabila hal yang tak baik itu terjadi pada diri kita sendiri.

    Mempersiapkan diri juga bisa mempersiapkan dengan cara mencari solusi, atau alternatif lain yang bisa mengalihkan, atau menjaga, atau menghindari kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi pada diri kita sendiri, Maka inti dari mempersiapkan diri adalah legowo dan menerima segala ketetapan Allah adalah yang paling utama, dan mencari solusi alternatif untuk menghindari kemungkinan buruk adalah langkah kedua. Wallahu A'lam.

    La Tahzan - Lagu Syukron Lillah Mengandung Makna yang Luar Biasa

    Lagu Syukron Lillah Penuh Makna

    Masya Allah. Lagu Syukron lillah menggambarkan kehidupan sehari-hari yang biasa kita jalani. Terkadang kita menginginkan sesuatu, namun Allah SWT tak menghendaki. Namun seringkali justru yang tidak kita inginkan terjadi pada diri kita.

    Terkadang kita melihat orang lain lebih hebat dari kita, lebih beruntung dari kita, lebih bahagia dari kita, namun kita tak pernah menyadari bahwa orang lainpun sama ketika melihat kita. Mereka menganggap kehidupan kita lebih beruntung, lebih baik, lebih bahagia daripada mereka.

    Kita tak pernah menyadari bahwa semua yang terjadi adalah sesuatu yang Allah pilihkan untuk kita, sesuatu yang baik untuk kita dapatkan dan yang kita inginkan mungkin sesuatu yang tak baik untuk diri kita. Kita sangat sedikit bersyukur, berterima kasih kepada Allah SWT. maka hati kita selalu dipenuhi dengan kekurangan, ketidaknyamanan, dan kesakitan karena tak mendapatkan yang diharapkan.

    Semuanya Allah pilihkan yang terbaik buat hidup kita. Maka bersyukur akan membuat kita bertambah bahagia, merasa beruntung, merasa lebih baik, dan merasa kenyamanan dalam menjalani kehidupan. Apapun kondisinya, apapun yang terjadi, bersyukur adalah jalan yang tepat untuk menikmati kehidupan, merasakan nikmat yang sesungguhnya.

    La Tahzan - Sekarang Anda Sukses Ya

    Kata-kata sukses
    Sampean saiki sukses ke yo.
    Masya Allah. Ketika saya bertemu dengan teman sepermainan waktu kecil, memang sudah lama kami tidak berjumpa dan waktu itu kami bertemu di jalan, kami saling sapa senyum dan ia mengatakan kepada saya,"Sampean saiki sukses ke yo." {Kamu sudah sukses.} Seketika saya merasa senang sekaligus tergelitik.

    Entah apa yang ia maksud dengan kesuksesan itu, saya kurang paham dengan maksud perkataannya itu. Namun saya mencoba berpikir, selama ini saya berinteraksi dengan dia di fb walaupun jarang berinteraksi secara langsung. Saya menduga ia melihat status-status saya di fb yang memang saya sengaja menyampaikan beberapa materi tentang blog.

    Mungkin ia mengira saya sudah mendapatkan penghasilan dari hasil ngeblog saya dsb, itu dugaan saya sementara. Namun ketika ditarik ke depan lagi, saya menyadari bahwa tanpa harta pun aku sudah merasa sukses karena Alhamdulillah akhir-akhir ini saya mendapatkan ketenangan yang luar biasa dan diberi kesempatan oleh Allah SWT. untuk beribadah dengan perasaan yang nyaman tanpa ada kegalauan walaupun saya pengangguran.

    Namun di sisi lain saya juga melihat kehidupan teman saya yang setiap hari kerja. Luar biasa, saya merasa ia lebih sukses dari saya, akan tetapi mungkin ada satu hal yang perlu ditambahkan yaitu bertaqwa. Tak usah jauh-jauh bertaqwa dulu tapi dimulai dari menjaga kewajiban agar tetap terlaksanakan itu mungkin lebih tepatnya.

    Pikiran saya ini saya ambil dari kehidupannya di masa lalu. Memang teman saya yang satu ini dalam beribadah kurang, tetapi semangat kerjanya luar biasa. Jadi saya hanya berpikir ketika ia mau istioqmah dalam menjalankan kewajiban saja, hidupnya akan lebih luar biasa dari pada saya.

    Dari kecil ia terbatas oleh pendidikan agamanya. Karena merasa terkucil dan mungkin memang ekonomi keluarganya yang hanya cukup untuk bertahan hidup, pendidikan agama mereka menjadi tidak diperhatikan. Jangankan pendidikan agamanya, pendidikan formalnya juga tidak maksimal. Ia sendiri hanya lulus sekolah MI/SD Sederajat.

    Pikiran ini saya ambil dari masa lalunya, jadi saya tidak tahu kalau ternyata ia sudah berubah lebih baik, saya tidak tahu itu. Namun ada sedikit keanehan yang saya lihat dari dirinya. Saya merasa ia terlihat bercahaya, wajahnya cerah, dan ketika saya melihatnya seperti tak melihat adanya aura kegalauan seperti yang biasa saya lihat di masa lalu.

    Saya menganggap ia sudah berubah, ataupun ada amalan luar biasa yang menjadikan ia terlihat bercahaya yang saya tidak mengetahui itu. Ada beberapa dugaan saya yang membuat pikiran saya berpikir itu mungkin saja terjadi.

    Ibu yang Luar Biasa

    Ia mempunyai ibu yang taat pada syariat agama. Walaupun ia tidak berpendidikan tinggi akan tetapi semangat mencari ilmunya luar biasa. Bahkan jika dibandingkan, ibu saya tidak lebih hebat dari ibu saya. Setiap harinya juga berjamaah di musholla. Tak ketinggalan kegiatan masyarakat yang juga selalu ia hadiri.

    Masya Allah.

    Saya menganggap doa ibunya lah yang menjadikan anak-anaknya, kehidupannya lebih bersinar. Setidaknya sekarang masalah ekonomi sudah teratasi. Di keluarganya sudah ada usaha rumahan yang dikerjakan sekeluarga. Jika ada orang yang lewat depan rumahnya, niscaya akan mengatakan bahwa mereka sangat solid.

    Berbakti kepada Orang Tua

    Ayahnya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Usaha itu sudah berjalan semenjak ayahnya masih hidup. Dan semenjak ayahnya meninggal kerjaan masih tetap berjalan dan menurut kabar dari orang, budaya kerjanya sangat disiplin dan sangat bonafit terhadap pelanggannya.

    Ibunya yang sabarnya luar biasa sekarang sudah bisa menikmati masa tuanya. Semangat dalam beribadah dan juga semangat dalam bekerja. Iya, memang mereka terlihat sangat solid. Saya mengira ada perubahan besar yang terjadi di keluarga itu yang merekapun tak menyadarinya.

    Gesekan-gesekan yang sering terjadi waktu itu, sekarang mungkin sudah tidak ada lagi, atau minimal sudah berkurang. Sudah dari beberapa tahun yang lalu sebelum ayahnya meninggal, kakak-kakaknya sudah menikah, dan teman saya adalah anak terakhir.

    Jika dulu banyak cekcok hal sepele di keluarganya, kemungkinan sekarang sudah tidak ada semenjak kakak-kakaknya berkeluarga dan ayahnya meninggal dunia. Saya menganggap orang yang sudah berkeluarga sikapnya akan lebih santun dibandingkan dengan perjaka. Dan teman saya sekarang sudah mau menginjak dewasa, sikapnya pun akan berubah lebih santun, lebih bisa mengendalikan emosi.

    Masya Allah begitu besarnya kuasa Allah SWT. Menjadikan sebuah alur cerita yang cantik nan indah. Syair tentang roda kehidupan benar-benar nyata adanya. Namun tak banyak orang yang menyadarinya, memikirkannya.

    Kembali ke awal lagi, ketika ia mengatakan kepada saya,"sampean saiki sukses ke yo." {Sekarang Kamu Sudah Sukses}, saya menjadi berpikir. Anda lebih hebat dari saya, Anda lebih mendapatkan banyak dari apa yang telah saya dapatkan. Namun Anda tidak lebih beruntung dari saya. Ilmulah yang membuat kamu merasa saya sudah sukses, dan Anda tidak mengetahui hal itu. Itulah letak kesuksesan saya. Wallahu A'lam.
    Sukses bukan tentang seberapa banyak harta yang sudah Anda dapatkan, sukses adalah kewajibanmu terpenuhi, dan batas kehidupanmu terjaga.

    La Tahzan - Hidup Ada Duka dan Ada Bahagia Tinggal Tunggu Waktunya

    Selalu Ada Jalan Keluar

    Jika hidup selalu manis, maka tak akan ada menariknya kehidupan ini. Masalah memang harus ada di kehidupan ini karena dengan adanya masalah, maka hidup ini akan penuh warna. Bahkan menulis artikel ini pun tak semulus seperti yang Anda baca ini, saya harus mengalami masalah saat menulis artikel ini.

    Di saat saya sedang menulis, ada tamu dan saya berhenti menulis membiarkan notebook terbengkalai di ruang tamu. Setelah tamu pulang, saya menulis lagi, sudah saya dapatkan artikel yang panjang lebar ternyata ketika saya sedang menulis kalimat penutup dari artikel ini, notebook mendadak mati, dan saya pun harus mengetik ulang yang tentunya isi artikelnya berbeda dengan yang sebelumnya, namun pesan yang terkandung tetap sama.

    Jadi jangan berharap di dunia ini tidak ada masalah karena hidup pasti ada-ada saja masalahnya. Namun di balik permasalahan biasanya ada sebuah kemudahan yang luar biasa. Percaya atau tidak setelah saya mendapatkan masalah artikel hilang dalam sekejap karena mendadak mati, justru saya mendapatkan ide baru untuk membuat artikel lain.

    Kita tahu di dunia ini adalah berpasang-pasangan. Allah SWT sendiri mengatakan bahwa Allah menciptakan makhluk berpasang-pasangan. Ada malam yang petang dan ada siang yang terang benderang, ada laki-laki ada perempuan, ada tangan kanan ada tangan kiri, ada kaki kanan ada kaki kiri, dan lain sebagainya.

    Kita juga sadar bahwa setiap kegalauan bisa kita hitung berapa lama kita telah merasakan kegalauan. Kita juga bisa menghitung berapa lama musibah datang menghampiri kita, dan kita juga tahu berapa lama kegalauan menyelimuti hidup kita. Kita terlalu fokus akan hal itu, sehingga kita melupakan nikmat yang setiap saat menghampiri diri kita setiap saat.

    Allah SWT senantiasa memberikan kenikmatan setiap saat yang tak ternilai harganya karena terlalu mahal untuk dihargai. Detak jantung kita yang sangat Masya Allah. Berhenti beberapa detik saja kita akan tak bisa menikmati kehidupan didunia lagi. Kita tak pernah menyadari hal ini padahal inilah yang setiap saat kita rasakan kenikmatannya. 

    Kita terlalu biasa merasakan kenikmatan sehingga kita lupa bahwa itu nikmat yang luar biasa, bahkan di saat kita dalam kondisi apapun kenikmatan itu masih saja mengalir tanpa hentinya. Maka ketika kita masih mengeluh dengan adanya sedikit masalah yang ada dikehidupan, mengeluh dengan musibah yang datang, mengeluh karena kegalauan, bahkan mengeluh karena hal sepele, maka kita bisa dikatakan terlalu alay.

    Jika kita mau melihat sejarah masa silam, Nabi-Nabi dan Rasul yang hidupnya sampai ribuan tahun, berapakah masalah yang menghampiri kehidupannya? sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Coba kita lihat orang-orang yang gelandangan di jalanan, meraka rela untuk meminta-minta demi mendapatkan sesuap nasi untuk bertahan hidup di bawah teriknya mentari yang panasnya tak terkira dan dinginnya malam yang menusuk jiwa. Apakah kita masih merasa paling susah saat mendapat masalah?

    Allah SWT tidak tuli, tidak bisu, tak membiarkan hambanya tertelantarkan, tak memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya. Allah Maha Pengasih, dengan kasih-Nya kita bisa hidup sampai sekarang, dengan kasih-Nya semua manusia sekalipun ia tidak beriman mendapatkan kenikmatan di dunia. Allah juga telah menjamin bahwa ujian yang diberikan kepada hamba-Nya tak melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Allah juga telah menentukan jalan yang terbaik untuk makhluknya. Semuanya terbingkai dalam qadha dan qadar Allah SWT.

    Maka kita harus meyakini itu bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik untuk diri kita. Allah tak menyulitkan hambanya. Allah Maha Pengasih dari semua dzat yang pengasih. 

    Ketika kita mendapat masalah anggaplah itu adalah ujian dari Allah SWT dan tanda sudah naik derajatnya. Semakin kita bisa menyelesaikan permasalahan, maka semakin meningkat pula derajat kita di sisi Allah SWT. Percayalah masalah itu akan segera usai dan jalan keluar segera kita temui. Jangan pernah bersedih, jangan pernah putus asa, karena semua adalah cobaan dan kita harus menjalaninya dengan lapang dada. Wallahu A'lam.

    Demikian tulisan Arab la Tahzan Innallaha Ma'ana beserta penjelasannya. Semoga bermanfaat.

    Baca Juga : Tulisan Arab Allahumma Sholli Wasallim Wabarik Alaih

    Hidup itu mudah. Yaitu melakukan kewajiban dan meninggalkan larangan. Kewajiban sehari-hari seorang muslim adalah sholat 5 waktu. Kewajiban yang kedua adalah zakat, Zakat fitrah dilakukan sekali dalam setahun, zakat mal dilakukan ketika harta yang kita miliki sudah mencapai haul dan nishob. Kewajiban yang ketiga adalah puasa pada bulan ramadhan. Dan kewajiban yang kelima adalah haji bagi yang mampu. Jika dilihat, kewajiban yang harus kita lakukan sangatlah mudah. Dalam sehari hanya melakukan sholat lima waktu, puasa dan zakat tidak dilakukan setiap hari, dan haji hanya jika mampu. Maka melihat betapa mudahnya kewajiban yang Allah tetapkan, masihkan kita merasa sibuk dengan urusan dunia? Kita diberi waktu 24 jam dalam sehari. Untuk sholat 5 waktu katakanlah berkurang 5 jam, dan 19 jam lainnya adalah waktu luang kita selama sehari. Subhanallah, masihkah kita menganggap tidak ada waktu untuk melakukan kewajiban? Mungkin kita akan beralasan banyak kerjaan dan lain sebagainya. Namun ketika kita mengingat kembali bahwa hidup adalah untuk beribadah, kita makan adalah untuk mencukupi kebutuhan jasmani kita. Dan cobalah kita ingat kembali, berapa kebutuhan makan kita dalam sehari? Kita hanya butuh 3x makan dalam sehari. Atau mungkin cukup dengan 2 kali sehari. Jadi alasan kesibukan kita adalah tidak masuk akal jika melihat kebutuhan kita sehari-hari. Mungkin sebenarnya kesibukan kita lebih tepatnya adalah berorientasi ke dunia. Jika kesibukan kita berorientasi ke akhirat tentunya kita tak akan sesibuk itu dan beralasan tidak ada waktu untuk melakukan kewajiban. Terkadang kita juga lebih suka mengutamakan sunaah daripada wajib. Terkadang juga mengutamakan sunnah sehingga meninggalkan wajib. Ini adalah salah kaprah dan bisa dikatakan salah melangkah. Kewajiban adalah perbuatan yang harus dilakukan sedangkan sunnah itu dilakukan dapat pahala dan ketika tidak dilakukan tidak apa-apa. Pahala kewajiban lebih besar dibandingkan dengan pahala sunnah. Maka ketika kita lebih mengutamakan sunnah daripada wajib itu salah langkah terlebih lagi ketika kita meninggalkan wajib demi sunnah, itu artinya kita merugi, atau bahkan celaka, karena mendapat dosa atas perbuatan meninggalkan wajibnya. Maka kembalikan lagi ke diri kita sendiri. Coba tanyakan pada diri sendiri apakah kita masih mengatakan sibuk untuk melakukan kewajiban yang tentu pahalanya lebih besar? Kita hanya perlu melakukan kewajiban dan meniggalkan larangan untuk mendapatkan surga Allah SWT. Masya Allah betapa mudahnya mendapatkan surga Allah SWT. Semoga kita dijadikan sebagai orang yang beruntung, selalu ditunjukkan oleh Allah jalan yang lurus. Yaitu jalan orang yang Allah Ridhoi, dan bukanlah jalan orang yang Allah murkai. Aamiin.


    Komentar

    Postingan Populer